Rabu, 07 November 2012

Gelombang Peradaban Manusia dan Perkembangan Tekhnologi Komunikasi (Alvin Toffler)

Alvin Tofler membagi perkembangan peradaban manusia itu menjadi 3 gelombag, yaitu:
1. Gelombang 1 masyarakat agraris (pertanian) (8000 SM-1700 Masehi)
Pada fase ini, masyarakat mulai mengenal tekhnologi pertanian, manusia mulai berubah, dari yang sebelumnya hanya mengandalkan sumberdaya alam secara langsung dan di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian sudah berubah untuk memelihara dan memproduksi sendiri sumber makanan dan pemenuhan kebutuhan melalui proses berternak dan bercocok tanam.
Lebih rinci, masyarakat pada gelombang ini di lukis sebagai berikut:
1. Energi yang diandalkan adalah energi otot, anggapannya energi ini tak akan habis.
2. Tenaga utama adalah manusia dan binatang.
3. Manusia berada pada era pertanian awal.
4. Mobilitas manusia dan informasi berjalan sangat lamban.
5. Pendapatan perkapita sangat rendah, karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari saja, dan sangat tergantung pada alam dan binatang.
6. Homo homini lupus – siapa yang terkuat dialah yang menang (hukum rimba).
Proses komunikasi yang terjdi pada manusia yang hidup pada gelombang ini adalah proses komunikasi interpersonal, dimana pesan hanya terjadi dari mulut kemulut dan face to face (tatap muka).
Akan tetapi gelombang ini sebenarnya bukanlah fase awal perkembangan tekhnologi komunikasi, karena menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Comunication technolgy (1986) pada 22.000 Sebelum masehi manusia prasejarah telah memdokumentasikan setiap peristiwa, peringatan maupun catatan-catatan penting yang mereka buat dalam bentuk lukisanpada dinding bekas tempat tinggal mereka.
Tahun 4000 sebelum masehi, orang samaria bahkan sudah mulai menulis di tanah liat, kemudian tekhnologi komunikasi yang juga telah di temukan seblum gelombang ini adalah pada tahun 1401, Phi sheng di cina telah menemukan alat cetak sederhana untuk mencetak buku. Dan pada tahun 1241 bahkan korea telah menemukan besi sebagai pengganti tanah liat yang di gunakan untuk menulis. Dan pada tahun 1456 kitab suci gutenberg di cetak dengan cetakan besi.
2. Gelombang 2 Masyarakat industri (1700-1970)
Sifat manusia yang serakah, merasa tidak puas dengan hasil produksi mereka selama ini dalam bercocok tanam dan memanfaatkan sumberdaya alam, kemudian mencoba memikirkan berbagai alternatif cara untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari pengelolaan sumberdaya yang telah di sediakan oleh alam. Hingga kemudian membuat manusia yang hidup gelombang ini di sebut juga sebagai manusia ekonomi.
Perubahan tekhnologi dan proses komunikasi yang paling nyata adalah di tandai dengan semakin cepatnya mobilitas manusia, barang maupun informasi. Tidak hanya berbatas negara, tetapi juga terjadi antar negara dan benua. Pada gelombang ini pula terjadi banyak perang dan penjajahan guna mendapatkan sumberdaya alam sebanyak-banyaknya untuk mendukung proses industri.
Selanjutnya, surat kabar yang sebelumnya di tulis dengan tangan dengan jumlah sekitar 100 lembar sekali terbit, maka dengan menggunakan mesin cetak silinder, jumlah dapat ditingkatkan menjadi 300 hingga 400 eksemplar perjam. Bahkan jika menggunakan mesin off sett dapat ditingkatkan menjadi 8000-10.000 eksemplar/jam. Kemudian bila menggunakan mesin web rotasi offset sekali mencetak bisa mencapai 20.000-60.000eksemplar/jam. Produksi besar-besaran ini juga kemudian dilakukan untuk diperdagangkan.
Secara rinci, ciri-ciri masyarakat pada gelombang ini di tandai dengan hal-hal berikut:
1. Tenaga otot berganti menjadi tenaga mesin
2. Tenaga mesin di dukung energi dan plankton (minyak, batubara dll)
3. Penggunaan energy secara besar-besaran.
4. Mobilitas manusia, barang dan informasi lebih cepat.
5. Penjajahan untuk dijadikan cadangan sumber energy (Neokolonialisme) berkembang.
3. Gelombang 3 Masyarakat Informasi (1979-2000)
Sesungguhnya peradaban manusia pada gelombang ini di awali denga ditemukannya transistor oleh William Schokley dkk, pada tahun 1947. Hingga kemudian pada tahun 1967 integrated cirkuit/IC/CHIPS. Keberadaan IC/Chips inilah yang kemudian mempengaruhi proses produksi barang-barang-barang elektronik secara besar-besaran. Dan kemudian dapat di jual dengan harga yang relative murah, atau oleh alvin toffler di sebut gejala massivasikasi.
Personal komputer (home komputer) adalah satu produk yang di produk secara massivikasi pada awal berkembangnya era ini, mengalami peningkatan pemakaian yang sangat signifikant pada tahun 1960-1980 dari 10.000 menjadi 10 juta set. Dan enam tahun kemudian menungkat menjadi 40 juta.
Beberapa ciri yag dimiliki oleh masyarakat pada gelombang ini adalah sebagai berikut:
1. Mobilitas informasi berjalan sangat cepat, dan menyebabkan tingkat efisiensi sangat tinggi.
2. Mobilitas manusia dan barang semakin meningkat.
3. Diperoleh energi alternatif yang dapat di daur ulang.
4. Produktivitas pangan semakin meningkat dengan penggunaan bio tekhnologi.
5. Industri mekanik berubah menjadi industri program(perangkat lunak)
6. Ditemukannya tekhnologi informasi dan data prosessing.
Peradaban manusia gelombang 3 ini selanjutnya disebut juga sebagai masyarakat informasi, karena peradaban inilah kemudian awal dari munculnya masyarakat yang sebagaian besar anggotanya menjadikan informasi sebagai salah satu kebutuhan utama dalam hidupnya.
Dan gelombang ke tiga ini masih terus berlanjut hingga sekarang, bagaimana kita lihat bahwa perkembagan tekhnologi informasi terus saja terjadi dari massa ke massa. Baik itu tekhnologi yang bersifat fisik seperti handphone, komputer maupun software, yang berupa berbagai aplikasi yag menyertai produk fisik maupun yang berdiri sendiri seperti internet dan sebagainya.
Kita lihat sekarang bagaimana tekhnologi-tekhnologi informasi itu di produksi secara massivikasi. Dapat dijangkau bahkan dengan harga yang sangat murah. Sehingga dengan mudahnya anak SD mudahnya dapat memiliki Handphone. Sedangkan beberapa tekhnologi komunikasi da informasi yang pada awal perkembangan peradaban ini masih di produk secara demassifikasi sekarang juga telah lebih mudah di akses.
Seperti seperangkat audio televisi, satelit, dan lain-lainnya. sehingga dengan mudah sekarang komunitas kecil dengan visi dan bentuk yang belum begitu jelaspun dapat mempunyai stasiun radio sendiri. Sehingga tidak jarang di berbagai tempat menjamurlah pertumbuhan radio dan televisi swasta. Belum lagi surat kabar, internet centre (warnet) yang menyediakan layanan 24 jam.
Tekhnologi yang sofwarepun tidak mau ketinggalan, bagaimana kemudian mereka berintegrasi dengan berbagai tekhnologi informasi lainnya, seperti misalnya blackberry yang menawarkan da menyediakan fasilitas dan fitur internet yang serba lengkap. Belum lagi dengan beberapa handphone keluaran china yang di jual dengan murah dan dapat di miliki siapa saja bahkan anak SD ataupun TK sekalipun memungkin untuk memiliki HP yang juga telah menawarkan fitur untuk mengakses layanan internet dimana saja.
Dan providerpun tidak mau ketinggalan memanjakan masyarakat dengan berbagai produk dan fasilitas yang memudahkan semua orang untuk mengakses informasi secepat mungkin dimana dan kapanpun berada, dengan penawaran harga dan berbagai bonus yang ditawarkan.
Belum lagi, kehadiran handphone yang juga menyediakan fitur seperti televisi, dan radio yang memudahkan penggunanya untuk dapat tetap menikmati informasi melalui radio maupun televisi di manapun mereka berada hanya dengan menggunakan handphone yang ada dalam genggaman mereka.
Peradaban masyarakat, menjadi masyarakat informasi kemudian menciptakan berbagai macam produk dan tekhnologi yang di buat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi yang aktual, cepat praktis. Kemudian menjadikan berbagai media saling berintegrasi. Sehingga radio, sekarang sudah dapat di dengar secara life streaming, dengan begitu tidak akan ada lagi batasan wilayah jangkauan yang akan membatasi pendengar dengan radionya.
Sehingga tidak jarang lagi, masyarakat amerika akan mendengarkan siaran radio di bengkulu. Bahkan radio komunitas sekalipun. Surat kabarpun tidak mau ketinggalan, merekapun melakukan proses intergrasi dengan tekhnologi internet, melalui penerbitan media online. Dan internetpun sudah lebih terbuka dengan menyediakan begitu banyak informasi apapun yang di butuhkan oleh masyarakat. Dan produk-produk inilah yang kemudian kita sebut juga new media.
Kehadiran new media, tentulah merupakan sebuah angin segar bagi kita semua, karena dengan begitu setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi kapanpun dan dimanapun. Selain itu setiap orang juga dapat menyampaikan informasi apapun kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Setiap orang memiliki kesempatan untuk menyampaikan berita, kritikan atau apapun untuk menyampaikan aspirasinya melalui blog pribadi, share di web atau beberapa layanan yang telah tersedida dan dapat di akses siapa saja di internet. Akan tetapi, kehadiran new media ini kemudian juga membawa dampak negatif yang meluas. Seperti banyak kita ketahui beberapa konflik antar personal terjadi melalui perantara internet hingga kemudian meluas dan terjadi di dunia nyata. Konflik-konflik antar suku, kelompok, agama, bahkan negarapun terjadi. dan bahkan beberapa tahun belakangan ini banyak sekali tindak kejahatan yang kita temui sebagai akibat dari internet dan fasilitas-fasilitas yang di sediakan seperti facebook, twitter, blogger, hingga grup-grup diskusi yang menjamur da muncul begitu saja. Tanpa kemudian ada yang mengatur dan menertibkan ini. sehingga potensi terjadinya konflik semakin meluas dan menimbulkan efek domino. Menyikapi hal tersebut, seyogyanya memang new media juga menyiapkan sistem da mekanisme regulasi yang mengatur mekanisme dan penggunaan new media. Sehingga kemudian konflik dan kejahatan pada proses penggunaan new media dapat di minimalisir.


SUMBER : http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/02/gelombang-peradaban-manusia-dan-perkembangan-tekhnologi-komunikasi-alvin-toffler/

Sejarah manusia mengenal tulisan


Sejarah tulisan mencatat perkembangan bahasa ekspresi dengan huruf atau tanda - tanda lainnya.Sejarah mencatat bahwa bahasa telah berkembang secara berbeda pada tiap peradaban manusia. Awal mula tulisan diketahui pada masa proto dengan sistem ideografik dan simbol mnemonik. Penemuan tulisan ditemukan pada dua tempat yang berbeda: Mesopotamia (khususnya Sumer kuno) sekitar 3200 SM dan Mesoamerika sekitar 600 SM. Dua belas naskah kuno Mesoamerika diketahui berasal dari Zapotec, Meksiko. Sementara itu, tempat berkembangnya tulisan masih menjadi perdebatan antara di Mesir yaitu sekitar 3200 SM atau di China pada 1300 SM.




tradisi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan

Tradi.si pada masyarakal sebelum mengenal lulisan berbentuk tradisi lisan, yaitu kesaksian masa lampau yang dengan sengaja diwariskan dari mulut ke mulut. Tradisi itu disampaikan melalui cerita-cerita yang disampaikan oleh orang yang dianggap tua kepada mereka yang lebih muda. Ini adalah salah satu model pendidikan pada masa itu. Tradisi itu diceritakan pada saat tertentu, misalnya pada saat pesta bulan purnama di mana seluruh warga berkumpul. Secara lebih formal, tradisi itu disampaikan pada sebuah ritual seperti kelahiran anak, inisiasi calon tetua, pemberian sesaji, dan lain-lain.

SEJARAH TULISAN

Pada jaman purba huruf belum ada namun bentuk tulisan berupa gambar ada.Tulisan pertama jaman purba disebut PIKTO artinya gambar tulisan atau tulisan dalam bentuk gambar. Seperti gambar manusia, binatang, tumbuhan dan pohon.
Setelah jaman purba berlalu muncullah bentuk tulisan yang kedua yang disebut Ideografi. Tulisan Ideografi adalah tulisan yang mengungkapkan gagasan atau cerita dalam bentuk gambar. Tulisan Ideografi muncul pada suku BANGSA AZTEK. Sedangkan di Indonesia pada jaman ini muncul tulisan Ideografi yang disebut dengan RELIEF. RELIEF ini banyak kita jumpai pada caandi Prambanan,Candi Borobudur.
Bentuk tulisan yang ketiga adalah tulisan dalam bentuk Huruf PAKU. Bentuk tulisan huruf paku ini milik BANGSA SUMERIA. Menurut sejarah huruf PAKU merupakan tulisan pertama yang berkembang di dunia.
Sebelum lanjut ke sejarah tulisan kita lihat sejarah perkembang penemuan tanaman PAPIRUS sebagai bahan dasar kertas oleh bangsa MESIR. Maka Bangsa Mesir disebut bangsa perintis dalam usaha penemuan kertas.Setelah penemuan papirus ,Orang Mesir mulai menggunakan tulisan yang di sebut HIROGLIF. Tulisan Hiroglif mesir merupakan lambang yang melukiskan pengertian. Pada Zaman yang sama dan bersama di India muncul tulisan SANSEKERTA. Tulisan snsekerta juga disebut Tulisan DEWANAGARI. Sedangkan di China berkembang tulisan berupa gambar. Gambar-gambar yang ditulis dalam bentuk lambang-lambang yang memiliki arti sebuah kata.
Perkembangan munculnya papirus sebagai bahan kertas kemudian cara dan proses pembuatan kertas disempurnakan lagi oleh Bangsa China. Munculnya tulisan Hiroglif di Mesir diikuti oleh berkembangnya tulisan Jepang yang hampir memiliki kemiripan dengan Bangsa China.
Di Indonesia berkembang pula tulisan Jawa yang sekarang masih digunakan oleh suku Jawa. Abjad dan tulisannya terkenal dengan huruf hana caraka. Tulisan Bali pun berkembang yang hampir mirip dengan tulisan Jawa.a Tulisan Jawa dan Tulisan Bali hampir sama dengan bentuk dan cara penulisannya. Mengapa demikian dasar penulisan ini didasari oleh cerita Sang Aji Saka ,Sabdapalon dan Nayagenggong. dalam peristiwa Kerajaan Medangkamulan. Sedangkan di pedalaman Rejang dan Serawai berkembang tulisan Rencong
Tulisan juga berkembang di Kawasan Punesia yang sekarang kita kenal dengan nama Libanon dan Suriah yaitu abjad punesia terdiri dari 22 huruf yang hanya huruf mati saja ( konsonan). Dari beberapa abjad punesia ini oleh orang yunani dirubah menjadi huruf hidup atau Vokal. di samping abjad punesia berkembang di Suriah juga berkembang tulisan Arab dengan gaya khusus Suriah. Bentuk huruf inilah yang kemudian menjadi huruf Islam.
Munculnya Abjad Romawi di awali dengan Ekspedisi Bangsa Romawi melakukan perluasan wilayah ( ekspansi) ke Bangsa Yunani dan Bangsa Etruska. Bangsa Etruska adalah sebutan untuk penduduk asli Bangsa Italia. Kehebatan Bangsa Romawi mempelajari mengolah kedua tulisan antara Tulisan Yunani dengan Tulisan Etruska sedemikian rupa sesuai dengan selera dan rasa seni mereka . Akhirnya lahirlah suatu tulisan baru Romawi. Tulisan ini sebenarnya sama dengan tulisan latin yang kita pakai sekarang. Abjad Romawi terdiri dari 21 huruf seperti : A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z..

Abjad Romawi berkembang pesat di seluruh dunia sehingga mendorong munculnya berbagai gaya penulisan yaitu Penulisan gaya Quadrata,penulisan gaya Rustica, penulisan gaya Cursiva, penulisan gaya Uniciale,

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_tulisan




DETERMINASI DAN UTOPIANISME TEKNOLOGI

DETERMINASI TEKNOLOGI
 
Perkembangan teknologi tentu akan dihiasi oleh berbagai konsekuensi yang menyertainya yang berpengaruh pada masa depan dunia kehidupan. Perkembangan teknologi merupakan perluasan berbagai kemungkinan di dunia. Dibalik kemudahan yang diagung-agungkan oleh perkembangan teknologi saat ini, ada sisi suram yang menyertai perkembangan teknologi antara lain munculnya masalah kemanusiaan, degradasi peradaban, dan penghancuran diri sendiri umat manusia. Tak perlu jauh-jauh, Indonesia sendiri telah dihiasi oleh asap polusi dari kegiatan pabrik, asap kendaraan bermotor. Hal ini beranjak dari konsekuensi perkembangan teknologi di bidang industri. Tak hanya itu, konsekuensi negatif lainnya yang timbul adalah limbah yang mencemari lingkungan, udara, air, dan tanah.
Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Pada awalnya, manusialah yang membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru memengaruhi setiap apa yang dilakukan manusia. Zaman dahulu belum ada Hand Phone dan internet. Tanpa ada dua perangkat komunikasi itu keadaan manusia biasa saja. Tetapi sekarang dengan ketergantungan pada dua perangkat itu manusia jadi sangat tergantung.
Utopia dapat diartikan sebagai suatu ide mengenai masyarakat idaman, tentram dan damai. Utopianisme merupakan suatu bentuk pemahaman mengenai konsep “masyarakat/peradaban tanpa cela”. Peradaban tanpa cela ini adalah suatu peradaban masa depan yang dimana segala sesuatu berlangsung secara indah, menyenangkan, dan ideal. Masyarakat/peradaban yang tanpa cela ini juga diartikan sebuah peradaban yang demokratis dan tanpa kelas. Utopianisme memiliki dua aliran, yaitu utopia sosial dan utopia fisik. Utopia sosial adalah suatu konsep pembentukan peradaban tanpa menyinggung masalah lingkungan fisik manusia. Pada utopia sosial ini upaya perubahan adalah pada sisi struktur dan norma-norma kehidupan sosial. Tidak ada pembagian kelas-kelas, pemerataan distribusi barang dan pemerataan kesempatan terjadi di semua lapisan masyarakat. Sedangkan pada utopia fisik, lebih kepada pengelolaan kehidupan fisik manusia tanpa menyinggung konteks kehidupan sosialnya. Pemahaman utopia fisik berpendapat bahwa melalui perubahan dan pembangunan fisik serta pengelolaan tata ruang yang baik, efisien, indah, manusia akan menjadi bahagia, hidup lebih baik, teratur, sehat dan sejahtera.
 Pencetus teori determinisme teknologi ini adalah Marshall McLuhan pada tahun 1962 melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of Typographic Man. Dasar teori ini adalah perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi  membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Contohnya dari masyarakat yang belum mengenal huruf menjadi masyarakat yang canggih dengan perlatan cetak maupun electronik. Inti determinisme teori yaitu penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan manusia. Di mana menurut McLuhan, budaya kita dibentuk dari bagaimana cara kita berkomunikasi.

 Marshall McLuhan 

 UTOPIANISME TEKNOLOGI

Pendekatan utopianisme dalam memahami perkembangan teknologi adalah bagaimana perkembangan suatu teknologi tetap diimbangi dengan lingkungan alam yang lestari dan kondisi sosial kultur yang tetap baik dan terjaga. Misalkan saja bila Indonesia tidak lagi diliputi polusi limbah pabrik, pepohonan hijau dimana-mana, sungai-sungai tetap memberikan ekosistem air yang baik, habitat hewan dan tumbuhan terjaga baik, meskipun perkembangan teknologi di Indonesia berjalan pesat.
Begitupun juga dengan teknologi komunikasi, pemikiran utopia menginginkan teknologi komunikasi yang sangat berkembang pesat tetap diimbangi dengan sosial dan kultur masyarakat yang positif. Seperti kemunculan teknologi internet yang semakin memudahkan manusia berinteraksi tetap mampu menjaga moral, etika, norma-norma masyarakat. Kemunculan jejaring sosial Facebook, tetap menjaga silahturahmi tak hanya secara maya namun juga secara langsung (face to face). Masih banyak harapan lainnya selain dua contoh diatas, namun pemikir utopia menginginkan berbagai konsekuen negatif perkembangan teknologi komunikasi yang telah pesat di berbagai bidang kehidupan tersebut tidak terjadi. Memang ini sebuah khayalan tingkat tinggi, namun ini bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan. Sejatinya, teknologi komunikasi terus diciptakan dan dikembangkan adalah tak lain untuk memudahkan perjalanan hidup manusia. Bila manusia meletakkan kemuliaan martabat manusia diatas menggiurnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, maka manusia akan menggunakan teknologi komunikasi untuk kemaslahatan dan menjauhkan dari niat-niat negatif dalam penggunaannya. Yang terjadi saat ini justru manusia rela menjatuhkan kemuliaannya dengan bersikap egois dan tak bijak dalam menggunakan teknologi komunikasi. Demi kepentingan pribadi, manusia rela saling menjatuhkan, merugikan, membinasakan manusia lainnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Bila melihat carut marut dunia yang disebabkan perkembangan teknologi termasuk teknologi komunikasi, pemikiran utopia memang bagi sebagian orang dianggap terkesan sepele, muluk-muluk, terlalu berandai-andai, dan hanya suatu khayalan tingkat tinggi. Namun sebenarnya ini adalah suatu pemikiran yang didambakan oleh orang-orang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik. Pemikir utopia yakin suatu saat keseimbangan alam dan sosial kultur manusia dengan teknologi termasuk teknologi komunikasi dapat terwujud suatu hari nanti.
Pendekatan utopianisme dalam memahami perkembangan teknologi adalah bagaimana perkembangan suatu teknologi tetap diimbangi dengan lingkungan alam yang lestari dan kondisi sosial kultur yang tetap baik dan terjaga. Misalkan saja bila Indonesia tidak lagi diliputi polusi limbah pabrik, pepohonan hijau dimana-mana, sungai-sungai tetap memberikan ekosistem air yang baik, habitat hewan dan tumbuhan terjaga baik, meskipun perkembangan teknologi di Indonesia berjalan pesat.
Begitupun juga dengan teknologi komunikasi, pemikiran utopia menginginkan teknologi komunikasi yang sangat berkembang pesat tetap diimbangi dengan sosial dan kultur masyarakat yang positif. Seperti kemunculan teknologi internet yang semakin memudahkan manusia berinteraksi tetap mampu menjaga moral, etika, norma-norma masyarakat. Kemunculan jejaring sosial Facebook, tetap menjaga silahturahmi tak hanya secara maya namun juga secara langsung (face to face). Masih banyak harapan lainnya selain dua contoh diatas, namun pemikir utopia menginginkan berbagai konsekuen negatif perkembangan teknologi komunikasi yang telah pesat di berbagai bidang kehidupan tersebut tidak terjadi. Memang ini sebuah khayalan tingkat tinggi, namun ini bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan. Sejatinya, teknologi komunikasi terus diciptakan dan dikembangkan adalah tak lain untuk memudahkan perjalanan hidup manusia. Bila manusia meletakkan kemuliaan martabat manusia diatas menggiurnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, maka manusia akan menggunakan teknologi komunikasi untuk kemaslahatan dan menjauhkan dari niat-niat negatif dalam penggunaannya. Yang terjadi saat ini justru manusia rela menjatuhkan kemuliaannya dengan bersikap egois dan tak bijak dalam menggunakan teknologi komunikasi. Demi kepentingan pribadi, manusia rela saling menjatuhkan, merugikan, membinasakan manusia lainnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. 
Dampak positif dan negatif menyertai seiring perkembangan teknologi komunikasi. Secara positif, perkembangan tekonologi komunikasi telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung dengan kerabat, keluarga, teman lama, dan lain sebagainya. Bahkan saat ini berkomunikasi pun menjadi hal yang lumrah dengan biaya yang murah namun mampu melampaui ruang dan waktu.
Dibalik nilai positif teknologi komunikasi yang menggiurkan, dampak negatifnya pun tak kalah dahsyat. Teknologi komunikasi memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang dijalin. Ini dapat kita lihat fenomena masyarakat yang lebih nyaman mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi nyata yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih berkualitas, kongkrit dan intents.
pemikiran utopia menginginkan teknologi komunikasi yang sangat berkembang pesat tetap diimbangi dengan sosial dan kultur masyarakat yang positif. Seperti kemunculan teknologi internet yang semakin memudahkan manusia berinteraksi tetap mampu menjaga moral, etika, norma-norma masyarakat. Kemunculan jejaring sosial Facebook, tetap menjaga silahturahmi tak hanya secara maya namun juga secara langsung (face to face). Masih banyak harapan lainnya selain dua contoh diatas, namun pemikir utopia menginginkan berbagai konsekuen negatif perkembangan teknologi komunikasi yang telah pesat di berbagai bidang kehidupan tersebut tidak terjadi. Memang ini sebuah khayalan tingkat tinggi, namun ini bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan. Sejatinya, teknologi komunikasi terus diciptakan dan dikembangkan adalah tak lain untuk memudahkan perjalanan hidup manusia. Bila manusia meletakkan kemuliaan martabat manusia diatas menggiurnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, maka manusia akan menggunakan teknologi komunikasi untuk kemaslahatan dan menjauhkan dari niat-niat negatif dalam penggunaannya. Yang terjadi saat ini justru manusia rela menjatuhkan kemuliaannya dengan bersikap egois dan tak bijak dalam menggunakan teknologi komunikasi. Demi kepentingan pribadi, manusia rela saling menjatuhkan, merugikan, membinasakan manusia lainnya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman di facebook tetapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif facebook yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal didunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita.
Determinisme teknologi media massa memunculkan dampak. Media massa mampu membentuk seperti apa manusia. Manusia mau diarahkan pada kehidupan yang lebih baik media massa punya peran. Namun demikian, media massa juga punya andil dalam memperburuk keberadaan manusia itu sendiri.
Contoh yang dapat ditemui dalam realita yaitu
Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat segalanya serba ingin cepat dan instan. Teknologi sebagai peralatan yang memudahkan kerja manusia membuat budaya ingin selalu dipermudah dan menghindari kerja keras maupun ketekunan. Teknologi juga membuat seseorang berpikir tentang dirinya sendiri. Jiwa sosialnya melemah sebab merasa bahwa tidak memerlukan bantuan orang lain jika menghendaki sesuatu, cukup dengan teknologi sebagai solusinya. Akibatnya, tak jarang kepada tetangga dekat kurang begitu akrab karena telah memiliki komunitas sendiri, meskipun jarak memisahkan, namun berkat teknologi tak terbatas ruang dan waktu.

DAFTAR PUSTAKA :

Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana. Jakarta. 2008.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/06/teori-determinasi-teknologi-dan-teori-utopianisme-506254.html 



  

media sosial merubah kehidupan ..




setelah menerima tugas dari Dosen pak Masagus untuk membuat sebuah opini tentang aku dan media sosial, saya sedikit tertarik untuk memberikan beberapa cerita dan opini mengenai media sosial. 
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual,facebook,dll.
media sosial memang sangat penting dan berguna untuk kehidupan. facebook sebagai salah satu contoh media sosial atau jejaring sosial membuat banyak sekali perubahan di kehidupan saya.
apalagi facebook sudah bukan lagi hal baku untuk di bicarakan. hampir setiap kalangan sekarang sudah mempunyai akun facebook.Mulai dari Anak-anak sekolah dasar sampai yang sudah berumur.
sebelum mengenal facebook tentu anak-anak remaja juga telah mengenal friendster, sebuah media sosial yang juga banyak di gunakan.
kembali ke topik pembahasan awal, saya akan membahas pengalaman saya dengan media sosial facebook. 

awal mula nya saya dan sodara iseng meng-upload beberapa jenis foto sepatu ke facebook hanya sekedar iseng karena sepatu yang saya upload itu baru saja saya beli dengan sodara saya, lalu ada beberapa yang mengira kalo kami menjual barang tersebut, melihat prospek yang sangat baik , akhirnya kami mencoba memulai sebuah online shop yang kami beri nama "FEATURE SHOP"
hampir 1 tahun kami menggeluti usaha online shop tersebut, hampir 1 tahun juga kami tidak lagi menyusahkan kedua orang tua, semua keinginan kami hampir bisa kami penuhi menggunakan uang dari hasil keringat kami sendiri. facebook tentu saja saya pikir sudah banyak yang tahu mengenai fasilitas yang di tawarkan nya. mulai dari chating, kirim pesan ke dinding teman atau bahasa yang sering di sebut oleh remaja sekarang adalah wall to wall. bisa menandai sebuah foto ke orang yang ingin kita tandai. dan itu tentu saja mempermudah saya dan sodara saya untuk menjajakan barang tersebut. sampai akhirnya kami mendirikan sebuah wujud toko yang berlokasi di Jl. Wr Supratman kandang limun unib belakang bengkulu, dan sudah hampir berjalan 2 tahun.

sampai saat ini juga walaupun kami telah mendirikan sebuah toko, online shop kami pun tetap kami jalani sebagai media pembantu promosi dan menjajakan barang ke seluruh Indonesia. sejauh ini kami telah mengirim barang ke Timiki,Papua . dan itu merupakan orderan pertama kami yang berlokasi sangat jauh.

analisa nya adalah, media sosial memang sangat membantu di berbagai aspek kehidupan manusia contoh membantu mencari teman lama yang sudah lama tidak bertemu, menjajakan barang, berbisnis tanpa modal, dan lain-lain..
opini saya tentang media sosial adalah, hendak nya pergunakan lah media sosial yang ada untuk hal positif, jangan mempergunakan untuk hal yang tidak baik. media sosial sifatnya universal atau luas , jadi kemajuan teknologi ini hendak nya di pergunakan sebaik mungkin. 
saya yakin seiring perkembangan zaman, media sosial tentu juga akan mengalami kemajuan dari masa ke masa. mungkin sekarang kita lagi asik nya disibukan dengan facebook, twitter, line. dan lain-lain . 
semua itu nanti nya pasti akan mengalami perubahan dan perombakan mengenai media sosial yang baru dan yang lebih banyak menawarkan fitur-fitur yang menarik untuk digunakan.